Kamis, 05 Oktober 2017

REVIEW KIMIA DASAR PERTEMUAN KEDUA


REVIEW KIMIA DASAR
                                 PERTEMUAN 2

 Hasil gambar untuk logo unja

   
NAMA : LUFITA
NIM : A1C217027
DOSEN PENGAMPU : Dr.YUSNELTI, M.Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2017


BAB I
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
lImu kimia merupakan ilmu yang sangat luas penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Perkembangan yang pesat dalam bidang kimia banyak memberi sumbangan terhadap kemajuan dalam pelbagai bidang, seperti bidang kesehatan, lingkungan, industri, dan bidang lainnya yang sangat erat kaitannya dengan kimia. Jika kita perhatikan, seluruh aspek kehidupan tidak terlepas dari produk kimia. Makanan yang kita makan, obat-obatan, bahan-bahan pembersih, seperti sabun, deterjen, pasta gigi, alat-alat transportasi merupakan sebagian kecil dari produk kimia yang kita gunakan. Tentu kita dapat merasakan manfaat dari berbagai produk kimia tersebut, kehidupan kita menjadi lebih mudah. Ilmu Kimia merupakan bagian dari salah satu bidang sains yang mempelajari tentang susunan, komposisi, struktur, sifat-sifat materi dan perubahannya, serta energi yang menyertai perubahan tersebut



2. TUJUAN
1.      Mengetahui definisi ilmu kimia dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
2.      Mengetahui langkah-langkah dalam metode ilmiah
3.      Mengetahui sistem internasional dari satuan-satuan unit
4.      Mengetahui cara pengukuran dan angka bermakna
5.      Mengetahui zat bahan dan sifatnya
6.      Mengetahui unsur, senyawa dan campuran
7.      Mengetahui simbol, rumus dan persamaan reaksi






BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI ILMU KIMIA
1.      Ilmu kimia
Kimia adalah ilmu yang mempelajari tentang komposisi, struktur, dan sifat zat atau materi dari skala atom hingga molekul serta perubahan atau tranformasi serta interaksi mereka untuk membentuk materi yang ditemukan sehari-hari. Kimia juga mempelajari pemahaman sifat dan interaksi atom individu dengan tujuan untuk menerapkan pengetahuan tersebut pada tingkat makroskopik. Menurut kimia modern, sifat fisik materi umumnya ditentukan oleh struktur pada tingkat atom yang pada gilirannya ditentukan oleh gaya antar atom dan ikatan kimia.
Materi adalah setiap objek atau bahan yang membutuhkan ruang, yang jumlahnya diukur oleh suatu sifat yang disebut massa. Secara umum materi juga didefinisikan sebagai sesuatu yang memiliki massa dan menempati volume.
            Peranan ilmu kimia dalam kehidupan yaitu ;
1.      Bidang kesehatan
Bahan- bahan kimia sering digunakan sebagain obat-obatan. Obat dibuat berdasarkan hasil penelitian terhadap proses dan reaksi kimia bahan-bahan kimia yang berkhasiat secara medis terhadap suatu penyakit. Hal ini dipelajari dalm ilmu kimia Farmasi. Contohmya etanol atau alkohol digunakan dalm proses pelarutan obat dan sebagai pensteril alat-alat kedokteran.
2.      Bidang pertanian
Petani menggunakan pupuk kimia untuk  meningkatkan kesuburan tanah dan member nutrisi yang diperlukan tanaman. Adapun untuk menanggulangi hama dan penyakit tanaman, digunakan pestisida.
3.      Bidang industri
Mesin-mesin besar di industri membutuhkan logam yang baik dengan sifat tertentu yang sesuai dengan kondisi dan bahan-bahan yang digunakan. Contohnya semen, kayu, cat, pipa PVC, dan beton dihasilkan melalui riset yang yang berdasarkan ilmu kimia. Kain sintetis juga merupakan hasil penerapan ilmu kimia.
4.      Bidang energi dan lingkungan
Dalam bidang energi, ilmu kimia digunakan dalam pengolahan minyak bumi mentah menjadi senyawa yang berguna seperti bensin, aspal, dan solar. Pengolahan ini menggunakan diatilasi yang memanfaatkan perbedaan suhu didih senyawa yang terkandung di minyak mentah.



Pengunaan lain ilmu kimia adalah dalam meneliti dan menemuka bahan bakar alternatif. Misalnya adlah pengembangan biofuel dan biodiesel dari tanaman gula dan gandum. Dengan ilmu kimia, bagian bagian tanaman ini diolah menjadi bahan yang bisa digunakan sebagai bahan bakar seperti etanhol. Ethanol dapat digunakan langsung atau di campur dengan bahan bakar lain untuk menggantikan bahan bakar fosil seperti diesel dan bensin.

B. METODE ILMIAH
            Metode Ilmiah merupakan langkah atau tahap yang teratur dan sistematis yang digunakan dalam memecahkan suatu masalah ilmiah. Metode tersebut berawal dari adanya permasalahan yang diperoleh dari pengamatan terhadap gejala-gejala (fenomena) yang terjadi pada suatu objek pengamatan, misalnya terjadi perkaratan besi.
Metode ilmiah mencangkup enam langkah berikut ini :
1.      Merumuskan masalah
Yang akan diteliti dan dipecahkan tentunya berawal dari sebuah masalah. Masalah biasanya berupa pertanyaan ilmiah yang harus di jawab dengan melakukan sebuah percobaan dan penelitian secara ilmiah.
2.      Menyusun hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya. Jadi dalam langkah kedua ini diperlukan untuk membuat dugaan sementara tentang jawaban dari suatu masalah berdasarkan bukti dan fakta yang ada. Selanjutnya benar atau tidaknya akan dibuktikan dengan serangkaian percobaan atau penelitian.
3.      Melaksanakan penelitian ilmiah
Selanjutnya memulai penelitian yang bertujuan untuk menguji kebenaran dari hipotesa.
4.      Mengumpulkan data dari hasil penelitian
Mengamati dengan seksama dan harus mengumpulkan data-data penelitian. Data yang didapatkan  isa data yang berupa angka (kuantitatif) atau data yang berupa pengamatan indera tanpa satuan ukur (kualitatif).
5.      Mengolah dan menganalisis data
Kelompokkan data yang di kumpulkan dari hasil penelitian, kemudian susun sesuai dengan jenis atau keperluan penelitian. Analisis data-data teersebut dan selanjutnya mengecek apakah hipotesa yang dibuat sesuaidengan hasil penelitian atau malah bertentangan dengan hasil yang telah didapat.





6.      Membuat kesimpulan
Kesimpulan merupakan pernyataan yang merangkum apa yang sudah di lakukan selama kegiatan penelitian. Hasil penelitian perlu dibahas apakah mendukung hipotesis yang semula di buat sesuai atau tidak.
Studi ilmiah secara umum :
Ø  Dimulai dengan pertanyaan tentang alam
Ø  Melibatkan perbandingan hasil kerja orang lain
Ø  Memerlukan obdervasi hasil percobaan
Ø  Seringkali menghasilkan kesimpulan, pernyataan berdasarkan pengamatan berulang
Percobaan menghasilkan fakta-fakta empiris
·         Fakta – fakta disebut data
·         Generalisasi yang didasarkan atas hasil berbagai hasil percobaan disebut hukum ilmiah
·         Hukum ilmiah sering diwujudkan dalam persamaan matematiak
·         Hukum  merangkum hasil-hasil percobaan

Metode ilmiah bersifat dinamis, pengamatan menghasilkan hukum yang menimbulkan percobaan baru yang mungkin merubah hipotesis dan mungkin menghasilkan teori.

C. SISTEM INTERNASIONAL DARI SATUAN-SATUAN UNIT
            Satuan internasional merupakan sistem satuan yang baik (baku). Sistem ini memenuhi persyaratan berikut.
1.      Mempunyai nilai tetap
2.      Mudah di konversikan (diubah ke satuan lain dengan nilai yang sama)
3.      Dapat digunakan oleh semua orang di seluruh dunia
Macam-macam satuan, yaitu
       1. Sistem Inggris: mil, yard, kaki, dan inchi
       2. Sistem metrik terdiri dari Sistem MKS (meter, sekon, kilogram) dan CGS (cm, gr, sekon)
       3. Sistem Internasional (SI): meter, kilogram, sekon, kelvin, amperemeter, kandela, dan mol.


                                                            






Berdasarkan syarat-syarat satuan tersebut, maka ditetapkan suatu sistem satuan yang berlaku untuk dunia. Sistem satuan ini disebut Sistem Satuan Internasional yang disingkat SI.

Syarat-syarat Satuan Pokok
Satuan terdiri dari satuan pokok dan satuan turunan. Satuan pokok merupakan satuan dari besaran pokok. Satuan pokok memiliki syarat standar agar berlaku secara internasional, di antaranya:

1). 1 meter = panjang lintasan cahaya pada ruang vakum selama selang waktu 1 : 2,99792458 x 108 sekon
2). 1 kg = 1 liter air murni pada suhu 4°C
3). 1 detik = waktu yang diperlukan atom Cesium untuk bergetar sebanyak 9.192.631.770 kali

Contoh Satuan
1 mil = 1,60934 km                                                                            
1 yard= 0,9144 meter
1 inci = 0,0254 meter
1 kaki (Feet) = 0,3048 meter
1 ton = 1.000 kg

Coba perhatikan macam-macam besaran pokok beserta satuannya dalam SI pada tabel di bawah ini.
Besaran Pokok
Satuan dalam SI
Alat Ukur
Nama
Lambang
Nama
Lambang
Panjang
Massa
Waktu
Suhu
Kuat Arus Listrik
Intensitas Cahaya
Banyaknya Zat
-
M
T
t
I
meter
kilogram
sekon
kelvin
ampere
kandela
mol
M
kg
s
K
A
cd
Mol
Mistar, jangka sorong,
Timbangan, neraca
Jam tangan, stop watch
Termometer
Amperemeter







Satuan turunan
Satuan turunan merupakan satuan dari besaran turunan.

Nama Besaran Turunan
Satuan Turunannya dalam SI dan MKS
Luas
Volume
Gaya
Kecepatan
Massa Jenis
meter persegi (m2)
meter kubik (m3)
newton (N)
m/s
kg/m3


D. PENGUKURAN DAN ANGKA BERMAKNA
1. Pengukuran
    Pengukuran merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran dengan besaran lain yang ditetapkan sebagai standar satuan. Dengan satuan adalah suatu besaran dengan nilai tertentu yang dijadikan sebagai pembanding dalam pengukuran. Semua angka hasil pengukuran disebut angka penting. Besar ketidakpastian biasanya ditentukan dengan setengah skala terkecil alat ukur. Ketidakpastian tersebut dapat bersumber dari berbagai hal.
2. Angka penting      
     Angka penting adalah bilangan yang diperoleh dari hasil pengukuran yang terdiri dari angka-angka penting yang sudah pasti (terbaca pada alat ukur) dan satu angka terakhir tyang ditafsir atau diragukan.
Ketentuaan angka penting :
1.      Semua angka yang bukan nol merupakan angka penting. Contoh 6,89 memiliki 3 angka penting
2.      Semua angka nol yang terletak diantara bukan nol merupakan angka penting. Contoh 1208 memiliki 4 angka penting


3.      Semua angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol yang terakhir tetapi terletak di depan tanda desimal adalah angka penting. Contoh 7000, memiliki 4 angka penting
4.      Angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol yang terakhir dan dibelakang tanda desimal adalah angka tidak penting. Contoh 32,7000 memiliki 6 angka penting
5.      Angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol yang terakhir dan tidak dengan tanda desimal adalah angka tidak penting. Contoh 3500000 memiliki 2 angka penting
6.      Angka nol yang terletak di depan angka bukan nol yang pertama adalah angka tidak penting. Contoh 0,0000352 memiliki 3 angka penting.

E. ZAT BAHAN DAN SIFAT-SIFATNYA
              Semua bahan kimia yang membentuk bumi kita merupakan contoh dari zat, apakah bahan ini dijumpai di pensil, buku, hamburger atau arang. Zat/bahan didefenisikan sebagai sesuatu yang mengambil ruang dan mempunyai massa. Untuk menetapkan defenisi ini, kita harus hati-hati untuk menentukan massa karena berbeda dan berat, meskip kita sering memperwkarkan kedua istilah tersebut. Bila kita menggunakan istilah massa, menunjukkan jumlah dalam suatu objek. Untuk setiap objek, jumlah ini tetap dan tidak tergantung di mana objek ini berada. Salah satu cara untuk mengetahui rnassa adalah tidak terjadinya perubahan bila objek itu bergerak. Suatu objek dengan massa yang ringan, seperti bola ping-pong, sangat mudah gerak, dengan hanya sedikit dipukul saja dapat meloncat keluar dari meja. Tetapi objek dengan massa yang berat, seperti truk semen, sangat sukar bergerak, meskipun angin kencang truk ini tidak bergerak.
Berat adalah merupakan suatu ukuran kekuatan objek dan massanya diketahui yang ditarik oleh gaya gravitasi bumi. Tidak seperti massa, berat tidak konstan, sangat tergantung dan dimana objek itu diletakkan. Misalnya di bulan gaya gravitasinya hanya seperenam dari gaya gravitasi bumi berat suatu benda di bulan hanya seperenam dari berat benda tersebut di bumi. Demikian juga di bumi, besarnya gaya gravitasi agak berbeda dari satu tempat ke tempat yang lain, maka berat suatu objek sedikit berbeda pula dari satu tempat ke tempat yang lain. Oleh sebab itu bila kita ingin menentukan jumlah suatu zat~bahan dalam peneliitian, lebih baik menggunakan massa dari pada berat. Massa diukur dalam bentuk unit dari gram (atau kilogram bila massanya -sangat besar). Alat yang digunakan untuk mengukur massa ini disebut timbangan clan pengukuran menggunakan timbangan disebut menimbang.
Sifat-sifat dari Zat
Dalam menggambarkan suatu sampel zat, akan dirinci sifat-sifatnya yang khas. Misalnya keadaan fisik dari zat, yang berarti akan disebut­kan zat berupa padat, cair atau gas. Juga akan disebutkan berapa mas­sanya (beratnya) yang merupakan sifat yang dapat diukur dari suatu zat.


Kita gunakan sifat-sifat di atas seclara berulang untuk mengidentifikasi bermacam-macam hal setiap hari. Contohnya : kamu akan mengenal buku kimia ini dari warnanya, beratnya dan cetakan sampulnya. Dalam kimia, sifat-sifat dari zat digunakan juga untuk mengidentifikasikan zat tersebut. Misalnya kita ingin mengetahui bahan apa yang digunakan untuk membuat barang, dari permukaannya yang mengkilat dapat diperkirakan bahwa bahan tersebut suatu logam, tapi dari warnanya kita sudah dapat mengetahui bahwa logamnya bukan emas atau tembaga. Bila diberi tahu bahwa bila sebuah magnit didekat­kan padanya, barang tersebut akan tertarik oleh magnit, maka kita akan menduga bahwa logamnya adalah besi. Dan bila dikatakan bahwa waktu hujan, akan mulai berkarat, kita makin pasti bahwa bahan terse-but dibuat dari besi.
1.      Sifat-sifat Fisik
Sifat fisik adalah suatu keadaan yang dapat dilihat tanpa mengubah sifat-sifat kimia dari zat tersebut. Misalnya titik leleh; air (es) akan meleleh pads 0 °C. Ini merupakan sifat fisik dari air. Untuk mengukur titik leleh, digunakan termometer untuk menentukan suhu waktu air padat (es) berubah men­jadi air cair. Perubahan ini, yang disebut perubahan fisik zat dan tak mengubah bentuk kimia dari air. Baik berbentuk padat atau cair, tetap air. Berat jenis adalah contoh lain dari sifat fisik zat. Untuk menentukan B.J dari air, kita ukur massa dari sejumlah volume tertentu dan cairan tersebut. Pengukuran ini tak mengubah air menjadi bentuk zat lain, malah air tak berubah sama sekali.
2.      Sifat-sifat kimia
Sifat kimia adalah kecenderungan dari suatu zat untuk meng­alami perubahan kimia tertentu., Misalnya, sifat kimia dari air adalah akan bereaksi secara hebat dengan natrium seperti dan akan menghasilkan gas hidrogen dan suatu zat yang disebut natrium hidroksida (biasa disebut lye atau lindi). Bila kita perhatikan sifat kimia ini, maka terlihat bahwa air dan natriumnya mengalami perubahan disebut perubahan kimia dan menghasilkan zat lain. Se­telah kita perhatikan sifat kimia ini, air dan natriumnya hilang diganti oleh zat lain.

F. UNSUR, SENYAWA DAN CAMPURAN
Sebelum ini, telah digambarkan bagaimana berbagai sifat dari zat digolongkan. Para ahli juga telah menemukan bahwa zat sendiri secara alam terbagi dalam tiga golongan seperti judul di atas. Unsur, Senyawa dan Campuran adalah bahan-bahan yang akan diketemukan dalam pe­kerjaan kita di laboratorium, sebab itu sangat penting untuk diketahui bagaimana cars membedakannya. Unsur atau Elemen adalah zat-zat yang tak dapat diuraikan menjadi zat vang lebih sederhana oleh reaksi kimia biasa. Jadi merupakan sesuatu yang paling sederhana yang dapat terbentuk dalam suasana normal di laboratorium dan juga merupakan bentuk yang paling sederhana dari zat yang secara langsung dapat dikerjakan di laboratorium.



Unsur berfungsi sebagai zat pembangun untuk sernua zat-zat kompleks yang
akan dijumpai, mulai dari garam dapur sampai senyawa protein yang sangat kompleks. Semua dibentuk dari sekumpulan unsur-unsur diatas. Pada saat ini telah diketahui 108 macam unsur, tetapi hanya sejumlah kecil yang penting akan dibicarakan pada pelajaran ini. Unsur-unsur akan saling bergabung membentuk senyawa. Senyawa ialah zat yang terdiri dari dua atau lebih unsur dan untuk masing-masing senyawa individu selalu ada dalam proporsi massa yang sama.
Misalnya, diketahui bahwa air terdiri dari dua unsur hidrogen dan oksigen . Semua sampel air, dari manapun asalnya akan mengandung unsur ini dengan perbandingan satu bagian massa hidrogen dengan delapan bagian massa oksigen (misalnya 1,0 g hidrogen dengan 8,0 g Oksigen). Bila hidrogen bereaksi dengan oksigen untuk membentuk air, akan selalu bergabung dalam perbandingan massa seperti ini. Jadi bila ada hidrogen yang bereaksi, maka tepat 8,0 g Oksigen yang juga bereaksi, tak lebih atau tak kurang. Juga perlu ketahui bahwa bila unsur-unsur bergabung untuk membentuk senyawa, maka unsur tersebut akan kehilangan identitasnya dan sifat yang dilihat adalah sifat senyawa yang terbentuk. Contohnya pada suhu kamar, hidrogen dan oksigen berbentuk gas, tetapi air berbentuk cairan. Hampir semua sifat-­sifat lain unsurnya juga akan berubah.
Unsur dan senyawa dianggap sebagai zat murni karena komposisi­nya selalu tetap. Sebaliknya campuran, komposisinya dapat berubah-­ubah. Contohnya air dan natrium klorida adalah suaiu senyawa mempunyai komposisi yang tetap dalam sampel manapun. Tetapi garam dapat dilarutkan dalam air dalam bermacam kadar, sehingga memberi­kan campuran dengan berbagai komposisi.
Campuran/homogen disebut larutan dan sifat-sifatnya selalu seragam. Berarti bahwa, bita kita memeriksa sedikit bagian dari larutan natrium klorida dalam air, sifat-sifat akan sama dengan bagian lain dari larutan tersebut. Dapat juga dikatakan bahwa larutan terdiri dari satu fasa. Maka fasa dapat didefenisikan sebagai bagian dari sistem yang mempunyai suatu sifat dan komposisi yang sama.
Campuran heterogen adalah tak rata. Contohnya adalah minyak dan air.Bila kita mengambil sampel dari sebagian cam­puran minyak dan air ini akan kita dapatkan bahwa sebagian campuran akan mempunyai sifat minyak. Sedangkan sebagian lain mempunyai sifat air. Maka campuran ini terdiri dari dua fasa yaitu minyak clan air. Bila campuran kita kocok sehingga minyaknya akan tersebar (terdis­persi) sebagai butir-butir halus yang dikumpulkan akan merupakan satu fasa, karena masing-masing butir minyak tersebut mempunyai sifat dan komposisi seperti minyak pada butir lain. Bila kemudian kita tambah­kan es batu pada campuran ini, maka akan kita dapatkan tiga fasa yaitu es (padat), air (cairan) dan minyak (cairan). Pada contoh-contoh ini dapat kita temukan adanya dua atau tiga fasa sebab adanya batas yang jelas antara ketiga fasa ini.
Salah satu cara untuk membedakan suatu zat murni atau campuran adalah dengan cara mengukur titik lelehnya. Suhu dari zat murni waktu meleleh akan konstan. Es seperti diketahui akan meleleh pada 0 ° C dan suhu ini akan tetap sampai semua es meleleh. Tetapi, bila kita melelehkan suatu campuran zat, umumnya suhu akan berubah secara bertahap ketika zat padat berubah menjadi cairan. Perbedaan sifat ini sering digunakan untuk menguji kemurnian suatu zat,

bila suhunya waktu meleleh konstan berarti zatnya murni, tetapi bila suhunya berubah waktu meleleh maka zatnya tak murni, jadi sebagai suatu campuran.
Ada juga perbedaan yang menonjol antara campuran, unsur dan senya­wa. Bila kita membuat suatu campuran, sifat-sifat kimia dari komponen­nya (sering juga sifat-sifat fisiknya) tak berubah. Tapi bila unsur-unsur digabungkan untuk membentuk senyawa, terjadi perubahan sifat-sifat yang besar. Misalnya tembaga dan belerang adalah dua elemen. Tem­baga suatu logam berwarna merah, penghantar listrik yang baik dan relatif tahan karat. Sedangkan belerang suatu zat padat nonlogam yang berwarna kuning, diperlihatkan dalam bentuk bubuk. Campuran belerang dan tembaga mudah dibuat, tapi pada campuran ini masih dapat dilihat sifat-sifat tembaga dan belerang. Pembentukan campuran semacam ini adalah proses fisika-suatu pro­ses yang tak mengubah sifat-sifat kimia dari komponen masing-masing.
Bila campuran tembaga dan belerang dipanaskan, terjadi reaksi kimia. Belerang dan tembaga bergabung membentuk suatu senyawa dan seperti pernah diperlihatkan akan terjadi perubahan sifat-sifat yang mudah dilihat. Setelah reaksi berakhir, tak terlihat lagi sifat-sifat baik dari belerang maupun tembaga. sebagai penggantinya suatu zat baru yang dinamakan tembaga sulfida dengan sifat yang baru. Zat baru ini tak menghantar listrik, warnanya tidak sama dengan belerang ataupun tembaga dan sifat-sifat kimianya pun berbeda sekali. seperti telah dikatakan perubahan ini adalah khas dari -suatu reaaksi kimia.

G. SIMBOL, RUMUS DAN PERSAMAAN REAKSI
            Pada suatu hal tertentu, mempelajari kimia adalah seperti mempelajari bahasa asing seperti bahasa Yunani (atau bila Anda seorang Yunani seperti belajar bahasa Rusia). Kita mempunyai simbol untuk unsur-unsur yang dapat disamakan dengan abjad. Sedangkan rumus yang ditulis mengguna­kan simbol-simbol ini adalah kata-kata dan persamaannya seperti kalimat. Seperti juga dalam mempelajari bahasa, harus dimulai dengan abjad.
Tiap unsur telah ditentukan simbol kimianya yang dapat kits anggap sebagai tulisan steno untuk menyatakan unsur tersebut. Simbol terdiri dari sate atau dua huruf yang biasanya mengandung kesamaan dengan nama Inggris dari unsurnya. Misalnya, Carbon = C, Chromium = Cr, Chlorine = Cl, Calcium = Ca dan Zinc - Zn. Perhatikan bahwa huruf pertama, ditulis dengan huruf besar, tapi bila ada huruf kedua akan ditulis dengan huruf kecil. Beberapa unsur ada yang simbolnya tak sesuai dengan nama Inggrisnya dan biasanya unsur-unsur ini telah diketahui sejak mula-mula diketemukannya ilmu kimia waktu bahasa Latin merupakan bahasa universal di antara para ahli ilmuwan dan simbol kimia berasal dari nama-nama Latin. Beberapa contoh misalnya potassium, Latinnya kalium = K, sodium (natrium) = Na, silver (argen­tum) = Ag, mercury (hidrargyrum) = Hg dan copper (cuprum) = Cu.



Susunan berkala (sistim periodik), yang mengandung sim­bol-simbol unsur yang disusun berdasarkan urutan nomor yang akan diterangkan kemudian. Anda tidak harus menghafal semua simbol-sim­bol unsur tersebut, tapi unsur-unsur yang penting harus dipelajari dengan cara menghafal nama-nama dan simbol-simbol dari 20 unsur pertama dari susunan berkala.
Senyawa kimia ditulis secara simbolik berdasarkan rumus kimianya Misalnya air ditulis sebagai H2O, karbon dioksida, CO2, metan (gas alam), CH4 dan aspirin, C9Hg04.
Rumus kimia juga menunjukkan komposisi kuantitatif dari zat-zat. Di sini simbol kimia menunjukkan partikel terkecil dari unsur yaitu atom . Angka kecil da lam rumus berarti jumlah relatif atom dari tiap unsur yang berada dalam senyawa tersebut. (Dan bila tidak ada angka berarti hanya ada satu atom). Rumus H2O misalnya, menggambarkan suatu zat yang _ngandung dua atom hidrogen untuk tiap satu atom oksigen. Demikian juga senyawa CH4 mengandung satu atom karbon untuk tiap empat atom hidrogen. Seringkali, dua atau lebih atom dapat bergabung bersama dengan kuat sehingga dapat bertindak sebagai sebuah partikel yang disebut molekul. Bila atom-atomnya berasal dari unsur yang berbeda seperti pada air maka disebut molekul dari suatu molekul dari suatu senyawa. Dan bila atom-atoninya berasal dari unsur yang sama, disebut molekul suatu unsur. Beberapa unsur yang umum dan penting yang ada di alam dan dua atom adalah hidrogen (H2); oksigen (02), dll.
Beberapa rumus kimia banyak yang lebih kompleks dari rumus diatasmalah ada yang mengandung tanda kurung. Misalnya senyawa amonium sulfat (NH4)2S)4. Angka 2 di luar tanda kurung menandakan adanya 2 satuan NH4-jadi ada dua nitrogen dan delapan hidrogen. Berarti rumusnya dapat ditulis N2H8SO4 walaupun akan kita lihat nanti bahwa ada alasan kuat untuk menuliskan dengan tanda kurung.
Ada beberapa zat tertentu membentuk kristal yang mengandung molekul air, bila larutan dalam airnya diuapkan. Kristal ini disebut hidrat. Misalnya tembaga sulfat, suatu fungisid pertanian, akan membentuk kristal biru yang mempunyai lima buah molekul air untuk setiap molekul tembaga sulfat (CuSO4). Rumusnya ditulis CuSO4.nH2). Bila kristal biru tersebut dipanaskan, airnya akan dihilangkan, tinggal CuS04 murni yang warnanya hampir putih.
Suatu persamaan kimia ditulis untuk memperlihatkan perubahan yang terjadi selama terjadi reaksi kimia. Berarti suatu gambaran bentuk"selama dan sesudah" terjadi reaksi. Misalnya, persamaan:         Zn + S à ZnS
menggambarkan reaksi yang terjadi antara seng dengan belerang, dimana seng (Zn) bereaksi dengan belerang (S) untuk menghasilkan seng sulfida (ZnS), suatu zat yang dipakai pelapis sebelah dalam tirai TV. Zat-zat sebelah kiri tanda panah discbUt reaktan sebelah kanan panah dinama­ kan hasil reaksi (produk) dan merupakan zat yang terdapat sesudah reaksi berakhir. (Pada reaksi di atas hanya ada satu macam). Panah dapat diartikan "bereaksi untuk menghasilkan" atau secara ringkas "hasilnya". Maka, reaksi di atas dapat dibaca sebagai "seng ditambah belerang akan bereaksi menghasilkan seng sulfida" atau seng ditambah belerang menghasilkan seng sulfida.


Kadang-kadang diinginkan atau diperlukan tanda, apakah pereaksi dan hasil reaksi berupa zat padat, cairan atau gas dan tanda dilarutkan dalam pelarut seperti air misalnya. Hal ini dilakukan dengan memiberi huruf S - solid,l = liquid, g- gas dan aq - aqueous (air), dalam tanda kurung. Misalnya persamaan:
CaCO3(S)+ H20(1) + CO2(g) à Ca(HCO3)2(aq)
menerangkan suatu reaksi antara kalsium karbonat (limestone), yang padat, cairan air dan gas karbon dioksida yang mcnghasilkan larutan kalsium bikarbonat. Reaksi inilah yang menyebabkan melarutnya kal­ sium karbonat padat (limestone) oleh air tanah yang mengandung kar­ bon dioksida. Kalsium bikarbonat ini penyebab terjadinya "air sadah ­dan pembentukan gas-gas karbonat.
Banyak persamaan reaksi yang akan kita tulis akan mengandung angka-angka yang ditulis sebelumm rumus kimianya disebut koefisien.Con­ tohnya adalah reaksi dari hidrogen (H2) dan oksigen (02) untuk memben­tuk air. Persamaan reaksinya adalah:
2H2 + O2 à 2H2O

Persamaan di atas kita artiikan bahwa dua rnolekul hidrogen ditambah satu molekul oksigen (bila koefisien tak ada berarti akan bereaksi membentuk dua molekul air. Persamaan ini telah seimbang karena pada sebelah kiri dan kanan panah jumlah atom dan unsurnya sama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar