TUGAS
KIMIA DASAR
TENTANG
GAS
NAMA
: LUFITA
NIM
: A1C217021
DOSEN
PENGAMPU : Dr. YUSNELTI, M.Si
PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN
MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
JAMBI
2017
A.
DEFINISI
GAS
Gas adalah salah satu dari empat wujud dasar materi (laiinya adalah padat, cairan, dan plasma). Gas murni dapat tersusun dari atom (misalnya gas mulia seperti neon), molekul elemen yang tersusun
dari satu jenis atom (misalnya oksigen), atau molekul senyawa yang tersusun
dari berbagai macam atom (misalnya karbon dioksida). Campuran gas akan mengandung beragam gas murni seperti udara. Hal yang membedakan gas dari cairan dan padat adalah
pemisahan partikel gas yang sangat besar. Pemisahan ini biasanya membuat gas
tak berwarna menjadi tak terlihat oleh pengamatan manusia. Interaksi partikel
gas dengan adanya medan listrik dan medan gravitasi dapat
diabaikan seperti ditunjukkan oleh vektor kecepatan konstan pada gambar. Salah
satu jenis gas yang umum dikenal adalah kukus.
Gas
adalah suatu fase benda. Seperti cairan, gas mempunyai kemampuan untuk mengalir
dan dapat berubah bentuk. Namun berbeda dari cairan, gas yang tak tertahan
tidak mengisi suatu volume yang telah ditentukan, sebaliknya mereka mengembang
dan mengisi ruang apapun di mana mereka berada. Tenaga gerak/energi kinetis
dalam suatu gas adalah bentuk zat terhebat kedua (setelah plasma). Karena
penambahan energi kinetis ini, atom-atom gas dan molekul sering memantul antara
satu sama lain, apalagi jika energi kinetis ini semakin bertambah.
Kata
“gas” kemungkinan diciptakan oleh seorang kimiawan Flandria sebagai pengejaan
ulang dari pelafalannya untuk kata Yunani, chaos (kekacauan).
B.
SIFAT
– SIFAT GAS
Sifat-sifat gas
dapat dirangkumkan sebagai berikut.
ü Gas bersifat
transparan.
ü Gas
terdistribusi merata dalam ruang apapun bentuk ruangnya.
ü Gas dalam ruang
akan memberikan tekanan ke dinding.
ü Volume sejumlah
gas sama dengan volume wadahnya. Bila gas tidak diwadahi, volume gas akan menjadi
tak hingga besarnya, dan tekanannya akan menjadi tak hingga kecilnya.
ü Gas berdifusi ke
segala arah tidak peduli ada atau tidak tekanan luar.
ü Bila dua atau
lebih gas bercampur, gas-gas itu akan terdistribusi merata.
ü Gas dapat
ditekan dengan tekanan luar. Bila tekanan luar dikurangi, gas akan mengembang.
ü Bila dipanaskan
gas akan mengembang, bila didinginkan akan mengkerut.
Selain itu sifat
gas yang lainnya:
·
gaya
tarik menarik sangat kecil
·
susunannya
sangat tidak teratur
·
letaknya
saling berjauhan
·
bergerak
sangat bebas
C.
FAKTA
TENTANG GAS
Sampai
abad 17 Masehi, tidak terdapat konsep yang ril tentang gas, seperti yang
diungkapkan oleh William H. Brock:
“Dan mungkin bagian yang paling tersandung pada perkembangan lebih jauh dari kimia adalah ketidak cukupan analisis, ada kekosongan secara menyeluruh mengenai pengetahuan atau konsep tentang materi yang bersifat gas. Kimia tetap sebagai 2 dimensi alam, yang dipelajari, dan hanya mempunyai peralatan untuk digunakan pada benda solid/keras dan cairan”
Materi ketiga benar-benar baru dikenal pada akhir abad 18 oleh seorang ahli alam perancis, Antoine-Laurent Lavoisier (1743-1794) yang mengatakan:
Semua materi di alam ini menunjukkan pada kita dalam 3 keadaan yang berbeda. Sebagian adalah benda keras, seperti batu, bumi, garam dan metal-metal. Lainnya adalah cairan seperti air, merkuri, spirit dari anggur; dan akhirnya keadaan ketiga yang saya definisikan keadaan dari expansi atau uap air, seperti air yang bila dipanaskan di atas titik didih.
“Dan mungkin bagian yang paling tersandung pada perkembangan lebih jauh dari kimia adalah ketidak cukupan analisis, ada kekosongan secara menyeluruh mengenai pengetahuan atau konsep tentang materi yang bersifat gas. Kimia tetap sebagai 2 dimensi alam, yang dipelajari, dan hanya mempunyai peralatan untuk digunakan pada benda solid/keras dan cairan”
Materi ketiga benar-benar baru dikenal pada akhir abad 18 oleh seorang ahli alam perancis, Antoine-Laurent Lavoisier (1743-1794) yang mengatakan:
Semua materi di alam ini menunjukkan pada kita dalam 3 keadaan yang berbeda. Sebagian adalah benda keras, seperti batu, bumi, garam dan metal-metal. Lainnya adalah cairan seperti air, merkuri, spirit dari anggur; dan akhirnya keadaan ketiga yang saya definisikan keadaan dari expansi atau uap air, seperti air yang bila dipanaskan di atas titik didih.
D.
TEORI
KINETIK GAS
Teori kinetik
zat membicarakan sifat zat dipandang dari sudut momentum. Peninjauan teori ini
bukan pada kelakuan sebuah partikel, tetapi diutamakan pada sifat zat secara
keseluruhan sebagai hasil rata-rata kelakuan partikel-partikel zat tersebut.
E.
SIFAT
GAS UMUM
Ø Gas mudah berubah
bentuk dan volumenya.
Ø Gas dapat
digolongkan sebagai fluida, hanya kerapatannya jauh lebih kecil.
F.
SIFAT
GAS IDEAL
v Gas terdiri atas
partikel-partikel dalam jumlah yang besar sekali, yang senantiasa bergerak
dengan arah sembarang dan tersebar merata dalam ruang yang kecil.
v Jarak antara
partikel gas jauh lebih besar daripada ukuran partikel, sehingga ukuran partikel
gas dapat diabaikan.
v Tumbukan antara
partikel-partikel gas dan antara partikel dengan dinding tempatnya adalah
elastis sempurna.
v Hukum-hukum
Newton tentang gerak berlaku.
G.
PERSAMAAN
GAS IDEAL DAN TEKANAN (P) GAS IDEAL
P V = n R T = N
K T
n = N/No
T = suhu (ºK)
R = K . No = 8,31 )/mol. ºK
N = jumlah pertikel
T = 2Ek/3K®P = (2N / 3V) . Ek
V = volume (m3)
n = jumlah molekul gas
K = konstanta Boltzman = 1,38 x 10-23 J/ºK
No = bilangan Avogadro = 6,023 x 1023/mol
n = N/No
T = suhu (ºK)
R = K . No = 8,31 )/mol. ºK
N = jumlah pertikel
T = 2Ek/3K®P = (2N / 3V) . Ek
V = volume (m3)
n = jumlah molekul gas
K = konstanta Boltzman = 1,38 x 10-23 J/ºK
No = bilangan Avogadro = 6,023 x 1023/mol
H.
ENERGI
TOTAL (U) DAN KECEPATAN (v) GAS IDEAL
Ek = 3KT/2
U = N Ek = 3NKT/2
)r(3P/Ö(3 K T/m) = Öv =
dengan:
Ek = energi kinetik rata-rata tiap partikel gas ideal
U = energi dalam gas ideal = energi total gas ideal
v = kecepatan rata-rata partikel gas ideal
m = massa satu mol gas
p = massa jenis gas ideal
Jadi dari persamaan gas ideal dapat diambil kesimpulan:
1. Makin tinggi temperatur gas ideal makin besar pula kecepatan partikelnya.
2. Tekanan merupakan ukuran energi kinetik persatuan volume yang dimiliki gas.
3. Temperatur merupakan ukuran rata-rata dari energi kinetik tiap partikel gas.
4. Persamaan gas ideal (P V = nRT) berdimensi energi/usaha .
5. Energi dalam gas ideal merupakan jumlah energi kinetik seluruh partikelnya.
Dari persarnaan gas ideal PV = nRT, dapat di jabarkan:
Pada (n, T) tetap, (isotermik)
berlaku Hukum Boyle: PV = C
Pada (n, V) tetap, (isokhorik)
berlaku Hukum Gay-Lussac: P/T=C
Pada (n,P) tetap, (isobarik)
berlaku Hukum Gay-Lussac:
V/T= C
Padan tetap, berlaku Hukum
Boyle-Gay-Lussac: PV/T=C
C = konstan
Jadi:
(P1.V1)/T1 = (P2.V2)/T2
U = N Ek = 3NKT/2
)r(3P/Ö(3 K T/m) = Öv =
dengan:
Ek = energi kinetik rata-rata tiap partikel gas ideal
U = energi dalam gas ideal = energi total gas ideal
v = kecepatan rata-rata partikel gas ideal
m = massa satu mol gas
p = massa jenis gas ideal
Jadi dari persamaan gas ideal dapat diambil kesimpulan:
1. Makin tinggi temperatur gas ideal makin besar pula kecepatan partikelnya.
2. Tekanan merupakan ukuran energi kinetik persatuan volume yang dimiliki gas.
3. Temperatur merupakan ukuran rata-rata dari energi kinetik tiap partikel gas.
4. Persamaan gas ideal (P V = nRT) berdimensi energi/usaha .
5. Energi dalam gas ideal merupakan jumlah energi kinetik seluruh partikelnya.
Dari persarnaan gas ideal PV = nRT, dapat di jabarkan:
Pada (n, T) tetap, (isotermik)
berlaku Hukum Boyle: PV = C
Pada (n, V) tetap, (isokhorik)
berlaku Hukum Gay-Lussac: P/T=C
Pada (n,P) tetap, (isobarik)
berlaku Hukum Gay-Lussac:
V/T= C
Padan tetap, berlaku Hukum
Boyle-Gay-Lussac: PV/T=C
C = konstan
Jadi:
(P1.V1)/T1 = (P2.V2)/T2
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar